Filosofi Angka Dalam Bahasa Jawa


    Filosofi Angka Dalam Bahasa Jawa

    Kontak Jodoh Gratis - Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk bersuku bangsa Jawa di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain itu, bahasa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal di beberapa daerah lain seperti Banten (terutama Serang, Cilegon, dan Tangerang) serta Jawa Barat (terutama kawasan pantai utara yang meliputi Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon). Wikipedia indonesia.

    FILOSOFI ANGKA DALAM BAHASA JAWA

    Filosofi bilangan dalam jawa. Dalam bahasa Indonesia :

    21 Dua Puluh Satu,
    22 Dua Puluh Dua,...s/d
    29 Dua Puluh Sembilan.
    Dalam bhs Jawa tidak diberi nama Rongpuluh Siji,
    Rongpuluh Loro, dst; melainkan
    Selikur, Rolikur,...s/d Songo Likur.

    Di sini terdapat satuan LIKUR
    Yang merupakan kependekan dari (LIngguh KURsi), artinya duduk di kursi.
    Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan “TEMPAT DUDUKNYA”, pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya;

    Ada penyimpangan pada bilangan 25, tidak disebut sebagai LIMANG LIKUR, melainkan SELAWE.

    SELAWE = (SEneng-senenge LAnang lan WEdok).
    Puncak asmaranya laki-laki dan perempuan, yang ditandai oleh pernikahan.
    Maka pada usia tersebut pada umumnya orang menikah (dadi manten).

    Ada penyimpangan lagi nanti pada bilangan 50.
    Setelah Sepuluh, Rongpuluh,
    Telung Puluh, Patang puluh,
    mestinya Limang Puluh.
    Tapi 50 diucapkan menjadi SEKET.
    SEKET (SEneng KEthonan : suka memakai Kethu/tutup kepala topi/kopiah). Tanda Usia semakin lanjut, tutup kepala bisa utk menutup botak atau rambut yg memutih karena semirnya habis...
    Di sisi lain bisa juga Kopiah atau tutup kepala melambangkan orang yang seharusnya sdh lebih taat beribadah...!
    Pada usia 50 th mestinya seseorang seharusnya lebih memperbanyak ibadahnya dan lebih berbagi untuk bekal memasuki kehidupan akherat yg kekal dan abadi...!.

    Dan kemudian masih ada satu bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola, bukan Enem Puluh melainkan SEWIDAK atau SUWIDAK.
    SEWIDAK (SEjatine WIs wayahe tinDAK).
    Artinya : sesungguhnya sudah saatnya pergi. Sudah matang...
    Hrs sdh siap dipanggil menghadap Tuhan..

    Semoga bermanfaat smoga tetap sehat semangat walau meh SWIDAK

    *yg merasa sewidak punjuL tidak boleh complain.... sambiL nutup kamus bahasa jawa.....yang nggak bisa bahasa jawa jangan nangis....

    #--ELING lan WASPODO--#
    Advertisement