Tips memilih pasangan menurut hindu
Advertisement
Cinta Untuk Melangkapi Hidup
Cara menemukan jodoh menurut hindu pun akan memiliki dasar yang sama yaitu saling ketertarikan satu sama lain, yang berawal dari perasaan cinta yang muncul dan memulai jalinan kasih. Dalam hindu percaya bahwa cinta yang ada karena telah ada dewa yang mengatur garis nya sehingga di pertemukan di bumi ini untuk menjadi pasangan hidup. Dewa Kandarpa adalah dewa asmara dimana yang mengatur antara laki-laki dan perempuan harus menjalani kisah kasihnya di dunia. Dewa Kandarpa adalah dewa yang pemberi perasaan cinta pada manusia. Dewa Kandarpa memiliki permaisuri cantik nan rupawan bernama Semara Ratih, pasangan dewa dewi yang selalu menebar benih cinta yang selalu menembakkan busurnya bagi pasangan di bumi. Terkadang cinta yang sudah ada untuk melengkapi hidup itu seperti bunga mawar, indah di pandang harum di hirup namun memiliki duri yang setiap saat bisa menyakiti. Sembahyang dan menyembah dewa kandarpa untuk di tancapkan nya busur cinta ke pasangan yang tepat.Bagi umat hindu di Bali pasti sudah paham sekali dengan tradisi omed-omedan, ini adalah warisan budaya hindu yang sampai sekarang masih di lakukan oleh umat hindu Bali. Omed-omedan adalah aksi berciuman lelaki dan perempuan secara massal yang di lakukan oleh kamu muda mudi di Bali. Tradisi ini di selenggarakan di daerah Sesetan, Denpasar-Bali, Omed-omedan sendiri berarti tarik menarik. Dalam kegiatan ini wanita dan pria akan di pisah kan menjadi dua bagian lalu berpelukan dan berciuman, tidak ada adegan bugil atau tidak berpakaian sama sekali, berciuman disini adalah sebagai tradisi dari leluhur dan bukan p#r##gr#fi.
Selain itu ada batasan usia untuk mengikuti tradisi omed-omedan ini yaitu minimal SMP dan peserta belum menikah, untuk kostum nya sendiri di wajibkan memakai pakaian adat bali supaya terlihat memang budaya Bali asli dalam kegiatan omed-omedan ini.
Omed-omedan ini berasal dari kisah jaman dahulu kala mengenai sakit keras nya Raja Puri Oka dan tidak ada satupun yang bisa menyembuhkan nya. Namun ketika hari nyepi tiba dan masyarakat menyelenggarakan omed-omedan lalu raja puri oka yang sempat tidak terima dengan kegaduhan itu keluar istana dan melihat omed-omedan, dengan tiba-tiba raja puri oka sembuh dari sakitnya ketika menonton omed-omedan. Maka dari itu raja puri oka mengeluarkan perintah agar omed-omedan menjadi tradisi tiap tahun saat hari raya nyepi tiba untuk selalu di rayakan.
Tag : pertemuan jodoh menurut hindu, mantra hindu mencari jodoh, jodoh menurut hindu bali, takdir dalam agama hindu, katyayani devi mantra, doa dewi katyayani, dewa jodoh dalam agama hindu, doa mohon jodoh dalam hindu